08/11/24

AKHIR PERJUANGAN DAN SEJARAH MOBIL LISTRIK INDONESIA.

12 Tahun lalu Indonesia sudah memulai riset Dan membuat prototype mobil listrik full batre yg mana di dunia kala itu hanya Tesla yg telah melakukan nya.

Saya sebagai pendukung elektrifikasi sangat excited kala itu.

Kala itu mentri BUMN berusaha menarik ilmuwan Dari padang yg tinggal di jepang untuk kembali ke Indonesia Dan membangun nya Dari sebuah garasi.

Dengan Tim Dan skill Dari Indonesia akhirnya lahirlah tucuxi, selo Dan gendis.

Ini adalah prototype Dan memang untuk di uji coba Dan bersifat experimental.

Untuk experiment tidak cukup hanya di lapangan kecil saja tetapi harus di bawa keliling Indonesia.

Selain untuk menguji kehandalan mobil yg di buat tetapi yg palling penting adalah INSPIRASI BUAT GENERASI MUDA.

membuktikan bahwa anak muda kita mampu melakukan nya.

Sama seperti penerbangan ke BULAN pertama Kali di Amerika.

Menghabiskan biaya yg sangat luar biasa besar kala itu Dan hasilnya adalah hari ini.

Ketika Elon musk Dan ribuan anak anak ketika ROKET setengah Abad yg lalu terbang kelangit membuat imajinasi anak anak ini HARI INI MENGUASAI LANGIT yg mereka impikan dahulu kala.

Proyek moblis Indonesia saya berharap sekali menjadi INSPIRASI anak anak Indonesia Dan belajar Dari imajinasinya sehingga suatu saat bisa menjadi PENGUASA aspal di dunia.

Tapi saya mungkin manusia paling kecewa karena harapan itu musnah ketika proyek ini di ganjal sana sini dengan berbagai isu sehingga menimbulkan pro Dan KONTRA bahkan pak dahlan Dan sebagian timnya harus berurusan dengan meja hijau Dan semua projek itu di anggap sebagai kasus kegagalan Dan merugikan negara.

Padahal ada harga yg tidak terlihat yaitu rasa percaya diri Dan imajinasi serta impian Dan nasionalisme yg tidak akan pernah hilang sampai kapanpun.

Andai kata kala itu proyek ini bisa di sanjung Dan di DUKUNG sepenuhnya oleh negara Dan masyarakat pasti banyak manusia kaya atau investor mau MENGEMBANGKAN lebih lanjut.

Sayangnya .... Kondisi itu tidak terjadi...

Dan akhirnya...negara kita harus menelan pil pahit Dan menerima banjir produk Dari Amerika eropa jepang bahkan PENGUASA baru nya adalah china.

Padahal ... NIKEL Baja besi tembaga PASIR kuarsa semua ada di negri ini yg mana itu semua adalah bahan pembuat rangka kaca mobil kabel kelistrikan nya hingga yg paling di kejar dunia adalah bahan baterai.

Kini Indonesia di JAJAH oleh negara lain lewat pengerukan NIKEL Dan di banjiri produknya untuk kita beli.

Sungguh sangat MENYEDIHKAN bagi saya...

Tapi KESEDIHAN tak membuat negara ini berubah.

Benar kita tertinggal hari ini benar kita sudah terlambat tetapi imajinasi Dan impian kita tidak boleh hilang begitu saja.

Kalao mau jadi negara maju satu satunya cara adalah dengan manufacturing....

Dan manufacturing butuh teknologi tinggi...

Menjual singkong dengan jual kripik hasilnya jauh berbeda.

Menjual kopra dengan jual Minyak goreng harganya jauh berbeda.

Inilah yg di sebut manufacturing.

Kalao kita ingin maju walaupun Dari perikanan PERTANIAN perternakan tetap harus berteknologi tinggi Dan berskala industri.

Industri ini butuh teknologi motor Dan listrik....
Hardware computer Dan software nya...

Kita punya semua ini Dan menguasainya.

Sudah di buktikan dengan mobil listrik kita 12 tahun yg lalu.

Di balik tumpukan besi beroda ini ada ilmu engineering yg sangat berharga tinggi.

Ayo anak anak muda negri ini....

Jangan cuma jadi penjual Dan pembeli .... 
Jadi lah produsen yg memproduksi barang mentah tak BERNILAI jadi sesuatu yg BERNILAI tinggi.

KISAH tentang proyek mobil listrik ini di rangkum oleh chatGpt


Ide awal mobil listrik nasional oleh Dahlan Iskan mulai muncul sekitar tahun 2012. Saat itu, Dahlan, yang menjabat sebagai Menteri BUMN, melihat potensi besar kendaraan listrik dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Ia terinspirasi oleh perkembangan mobil listrik di luar negeri, terutama kendaraan listrik mewah seperti Tesla. Dahlan ingin mendorong Indonesia untuk memiliki mobil listrik buatan sendiri, yang bisa menjadi kebanggaan nasional sekaligus memajukan teknologi otomotif dan energi bersih.

1. Awal Ide dan Riset (2012)

Tahun 2012, Dahlan Iskan menginisiasi proyek ini dengan semangat mempercepat kemajuan teknologi otomotif di Indonesia. Dalam tahap ini, Dahlan bekerja sama dengan beberapa insinyur lokal, termasuk Ricky Elson, seorang insinyur yang memiliki pengalaman luas dalam teknologi motor listrik dan pernah bekerja di Jepang. Riset dasar mulai dilakukan, terutama dalam memahami dan mengadaptasi teknologi yang sesuai untuk mobil listrik di iklim dan kondisi jalan di Indonesia.

2. Pembuatan Prototipe Tuxuci (Akhir 2012)
Pada akhir tahun 2012, prototipe pertama, Tuxuci, mulai dikembangkan sebagai kendaraan listrik sport yang mengusung desain aerodinamis dan performa tinggi. Prototipe ini berhasil selesai dan diresmikan pada awal tahun 2013. Dahlan bahkan sempat melakukan uji coba mengendarai Tuxuci dari Solo ke Surabaya, namun perjalanan ini berakhir dengan kecelakaan karena kegagalan rem. Peristiwa ini menyoroti bahwa masih banyak masalah teknis yang belum terselesaikan dalam pengembangan kendaraan listrik ini.

3. Prototipe Selo dan Gendis (2013 - 2014)
Setelah insiden Tuxuci, Dahlan dan Ricky Elson beralih mengembangkan prototipe baru yang lebih disempurnakan, yaitu Selo dan kemudian Gendis. Selo dibuat dengan desain lebih sporty dan sistem kelistrikan yang lebih aman, sementara Gendis dirancang sebagai kendaraan berukuran lebih besar untuk penggunaan yang lebih praktis. Pada pertengahan 2013, prototipe Selo berhasil diselesaikan dan diujicobakan. Meski sudah memenuhi standar tertentu, kendaraan ini tidak mendapat izin jalan dari pemerintah, yang menghambat langkah menuju produksi massal.

Kesimpulan

Ide awal dan riset dasar: Mulai tahun 2012.

Pembuatan prototipe Tuxuci: Akhir 2012, diresmikan dan diuji awal 2013.

Pembuatan prototipe Selo dan Gendis: Dilanjutkan 2013-2014.


Ambisi besar untuk meluncurkan mobil listrik nasional ini menghadapi berbagai tantangan, baik teknis maupun birokrasi, yang akhirnya membuat proyek ini tidak dapat berlanjut hingga tahap produksi massal. Meski begitu, inisiatif Dahlan tetap membuka jalan dan menyadarkan publik akan pentingnya kendaraan listrik sebagai alternatif yang lebih ramah lingkungan di masa depan.