Di jaman modern ini modifikasi cuaca sudah menjadi hal biasa di negara maju dengan menggunakan high teknologi. Namun tahukah anda bahwa dalam sejarah jawa terutama yang saya ketahui adalah kabupaten kebumen jawa tengah sudah melakukan modifikasi cuaca dari jaman dulu hingga sekarang,cuma ada beda dalam metodenya.
Trus apa sih modifikasi cuaca itu..?
Modifikasi cuaca biasanya juga di sebut dengan rain maker atau hujan buatan. Sehingga hujan bisa turun kapan saja dan di mana saja dan dalam musim apapun.
Manfaat ataupun tujuan biasanya di gunakan untuk memadamkan kebakaran hutan seperti yg sering terjadi di sumatra dan kalimantan,untuk membersihkan polusi udara yang sangat parah seperti di china dan negara dengan tingkat polusi udara luar biasa,mendatangkan hujan untuk pertanian ataupun mendatngkan air di saat musim kemarau yg panas misalnya yg di lakukan oleh pemerintah abu dhabi, mencegah banjir seperti yg di lakukan oleh pemprov jakarta saat ini.
Nah... metode orang jawa jawa dulu "CAGAK" dengan metode modern "rain maker" saat ini intinya adalah sama yaitu memodifikasi cuaca sehingga keadaan cuaca menjadi lain dari pada yg seharusnya.
Bedanya adalah kalau metode jawa menggunakan jasa dukun atau paranormal untuk memodifikasinya. Bisa meminta datangnya hujan saat kelangkaan air ataupun mencegah hujan karena kelebihan air. Entah serba kebetulan atau tidak hasilnya ternyata benar benar terjadi walau tak sedikit yang gagal. Tapi cukup di sini saja pembahasan modifikasi cuaca ala jawa alias "CAGAK".
Sementara metode di jaman modern ini melibatkan teknologi super tinggi misalnya satelit cuaca untuk memantau nya,pesawat terbang untuk menerbangkan dan menaburkan garamnya serta bahan kimia sejenis garam NaCl. Adalah melibatkan badan meteorogi sebagai badan pemantau cuaca seperti perkiraan awan yang bisa menjadi hujan serta arah angin dan pergerakan serta kondisi cuaca di langit. Mereka menggunakan satelit pemantau cuaca yang mengankasa di luar bumi. Kemudian sebuah pesawat terbang yang sudah di modifikasi bagian dalamnya sehingga bisa menaburkan garan khusus NaCL di awan sehingga di harapkan awan tersemai dengan cepat dan bisa segera jatuh di tempat yang di inginkan.
Nah bagaimana hujan buatan ko malah bisa mencegah banjir di jakarta misalnya?
Pada dasarnya awan di langit selalu bergerak membawa muatanya dan akan jatuh merata di manapun.
Dalam kasus penanggulangan banjir di jakarta pemantau cuaca bisa memprediksi arah angin dan pergerakan awan yg akan masuk di langit jakarta. Nah awan2 itulah yang harus di semai sesegera mungkin supaya tidak jatuh di wilayah jakarta melainkan akan jatuh di tempat lain sehingga saat awan sampai di langit jakarta kandungan airnya sudah berkurang sehingga intensitas hujan bisa di kurangi dan secara otomatis akan mengurangi debit air yang masuk jakarta.
Nah itulah modifikasi cuaca. Jadi jangan bingung kenapa dan bagaimana.
Kenapa tidak menggunakan jasa dukun seperti tradisi di jawa? Padahal murah meriah tidak repot dan tanpa resiko berbanding dengan teknologi yang setidaknya menelan tak kurang 20 milyar rupiah dan punya resiko yang sangat tinggi baik untuk kru maupun pesawatnya.
Jawabanya jelas karena itu tidak logis dan tidak masuk akal serta akan memalukan citra negara kalau dunia mengetahui bahwa negara menggunakan jasa dukun untuk mengurangi hujan. Walau sepanjang hidup saya di kampung sudah mengalami ratusan kali cegah hujan dan seolah hujan berhenti di saat musim hujan yang sangat ekstrim serta turun hujan walau sudah berbulan musim kemarau. Entah benar atau tidak atau hanya sebatas sugesti saja namun itulah kejadiannya.
Demikian penjelasa singkat tentang modifikasi cuaca.
Di bawah ini ada beberapa foto tentang pesawat yg tengah di modifikasi untuk hujan buatan di bandara pondok cabe tangerang banten.